Belajar Pengelolaan Lingkungan, SMA PGII 1 Bandung Kunjungi PPLH IPB University
Sebanyak 306 peserta didik dari SMA PGII 1 Bandung, Jawa Barat mengunjungi Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University. Peserta yang ikut didampingi oleh para guru ini langsung diterima oleh jajaran Pimpinan PPLH IPB University yaitu Kepala PPLH IPB University, Dr. Yudi Setiawan, M. Env. Sc dan Sekretaris Eksekutif PPLH IPB University, Dr. Liyantono, M.Agr. Kunjungan ini dimaksudkan dalam rangka perwujudan kegiatan ko-kurikuler dalam Program Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala PPLH IPB University Dr. Yudi Setiawan, M.Env.Sc menyambut gembira kedatangan siswa siswi dari SMA PGII 1 Bandung. Mengingat, ini merupakan pertama kali PPLH IPB University menerima kunjungan dari sebuah institusi pendidikan dengan jumlah peserta yang sangat banyak. “Kami merasa surprise dengan kehadiran adik-adik dari SMA PGII 1 Bandung, ini pertama kalinya PPLH IPB mendapat kunjungan dari SMA dengan jumlah peserta yang sangat banyak”, ungkap Dr. Yudi.
Mewakili Sekolah SMA PGII 1 Bandung dan pihak yayasan, Asep Nurdin, S.Pd., selaku guru pendamping menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat jajaran pimpinan PPLH IPB University. Asep Nurdin melanjutkan, bahwa kegiatan kunjungan belajar dari siswa-siswi SMA Kelas XI ini merupakan bagian dari Program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka Belajar. Dimana, program ini bertujuan untuk membentuk karakter dan nilai-nilai moral siswa serta mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila.
“Program P5 dalam Kurikulum Merdeka, tujuannya untuk memperkuat kompetensi dan karakter peserta didik. Dimana kita mengenal kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan ko-kurikuler. Salah satu kegiatan ko-kurikuler ini dalam kaitannya dengan P5 yaitu untuk memperkuat teori pembelajaran di sekolah. Tim dari SMA PGII 1 Bandung bertujuan mendapatkan insight dan inspirasi dari PPLH IPB berkaitan dengan gaya hidup berkelanjutan sebagai salah satu tema program P5”, jelas Asep Nurdin.
Sejalan dengan hal tersebut, sebagai sebuah unit riset, pusat penelitian lingkungan hidup tertua di Indonesia ini sudah berdiri sejak tahun 1976 dengan nama Pusat Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Pusdi PSL) sebelum akhirnya bertransformasi menjadi Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB. Selama ini ikut berkiprah bergerak dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, pendidikan dan pelatihan SDM bidang lingkungan hidup, hingga pelayanan jasa dan konsultansi dengan mitra dari berbagai kalangan.
“PPLH IPB selama ini memang concern dengan pekerjaan dan penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup. Saat ini, PPLH IPB juga telah menjalin kerjasama dengan perusahan oil and gas, pertambangan, unit usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta. Saat ini PPLH IPB juga menjalin kerjasama dengan BUMN bidang oil and gas dalam rangka mengembangkan green life style dikalangan staf kantor dalam kehidupan sehari sehari”, terang Dr. Yudi.
Hal-hal kecil seperti penerapan green life style dalam kehidupan sehari-hari diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk membuat perubahan yang lebih besar. “Bahwa perubahan besar apapun itu dimulai dari perubahan yang kecil. Jadi langkah kecil itu diniatkan untuk membuat perubahan yang lebih besar. Besar harapan saya terhadap adik-adik yang hadir di sini untuk dapat ikut serta menjadi agen perubahan untuk perbaikan lingkungan hidup kedepannya”, menutup sambutannya.
Study Tour di Taman Semangat dan Gedung PPLH IPB
Tim gabungan dari peneliti muda PPLH IPB University juga mengadakan study tour sesi pertama bersama siswa-siswi SMA PGII 1 Bandung dengan mengunjungi Taman Semangat IPB University tepatnya pada unit Rumah Kompos, Bio Digester, Melting dan unit pemilahan sampah dan penyimpanan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Rumah Kompos merupakan unit pengolah sampah organik yang dikelola oleh IPB University untuk menampung daun, ranting, rumput dan jenis sampah organik lainnya di lingkungan IPB University untuk diproses menjadi kompos.
Adapun unit Bio Digester di Taman Semangat merupakan wadah yang digunakan untuk mengubah limbah organik menjadi biogas sebagai bahan bakar. Limbah ini diperoleh salah satunya memanfaatkan kotoran ternak dari instalasi kandang Fakultas Peternakan IPB. Bio Digester penghasil biogas bekerja dengan cara menyediakan lingkungan yang kedap udara dan bebas oksigen untuk pencernaan anerobik oleh bakteri. Untuk limbah yang memiliki kandungan logam diolah dengan proses melting untuk melebur limbah padat yang keras seperti logam. Sesi terakhir di Taman Semangat, siswa siswi SMA PGII 1 Bandung dikenalkan tentang proses pemilahan sampah dan penyimpanan limbah B3.
Pada sesi kedua, peserta study tour diajak berkunjung di Gedung PPLH IPB University untuk melihat simulasi teknik pengambilan sampel udara dan air serta penjelasan mengenai instalasi laboratorium uji untuk penelitian kualitas lingkungan udara, tanah dan air. Peneliti muda PPLH IPB University menjelaskan secara singkat dasar pengunaan instrumen untuk sampling udara dan air berikut proses analisis di laboratorium.
Lebih lanjut, peserta juga mendapat penjelasan mengenai poster yang berisi kiprah nyata, berupa hasil penelitian dan pengabdian masyarakat PPLH IPB University dalam hal pengabdian lingkungan. Diantaranya, penelitian Biomonitoring Pencemaran Pesisir dengan Teknologi eDNA, Penilaian Kerusakan Hutan Mangrove di Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi Berbasis Remote Sensing dan GIS, Spasial Analisis Gas Rumah Kaca Sebagai Dasar Pembangunan Kota Low Karbon, dan Transplantasi Karang Dengan Penerapan Inovasi Modul transplantasi Berbasis Hexa-Helix Stakeholder. Terakhir, peneliti muda PPLH IPB University memperlihatkan demonstrasi aplikasi irigasi tetes untuk bidang pertanian.[my]