PPLH IPB Hitung Nilai Konservasi Tinggi-Stok Karbon Tinggi (NKT-SKT) di Cagar Biosfer Lore Lindu

PPLH IPB Hitung Nilai Konservasi Tinggi-Stok Karbon Tinggi (NKT-SKT) di Cagar Biosfer Lore Lindu

Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University, telah melakukan perhitungan terhadap Nilai Konservasi Tinggi-Stok Karbon Tinggi (NKT-SKT) di Cagar Biosfer Lore Lindu (CBLL), yang mencakup 1 Kota dan 4 Kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Poso. Konsultasi publik kegiatan ini telah digelar pada selasa (16/8) bertempat di Aula Bappeda, Sulawesi Tengah. Kegiatan dilakukan secara hybrid dengan total peserta yang hadir offline sebanyak 70 orang dan online sebanyak 11 orang dari perwakilan pemerintah daerah, akademisi, perusahaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), hingga masyarakat adat yang ada di wilayah kajian.

Ketua tim (Dr. Syartinilia) memaparkan hasil penilaian NKT-SKT berikut rekomendasi strategi manajemen dan monitoringnya bersama dengan anggota tim yaitu Samsul Ulum, S.Hut., Ario Bhirowo, S.Hut., Dr. Andrea Emma Pravitasari, Dr. Adisti Permatasari Putri Hartoyo, Fajar Surya Pratomo, M.Si., Lufian Nazar, S.Si., dan Zulfikri, S.Hut. Peneliti PPLH IPB University memetakan detil NKT-SKT di Lore Lindu seluas 1,223,411.94 ha (73.30% dari areal CBLL). Pada areal No Go prioritas 2 dan 3 yang masih bisa dilakukan kegiatan budidaya dengan prinsip berkelanjutan baik dalam bentuk praktek agroforestri, agrisilvikultur, silvofisheri, dan polikultur. Rekomendasi spesies yang dipilih pada praktek agroforestri adalah berbagai jenis spesies tanaman endemik dan lokal untuk dikombinasikan dengan kakao dan kopi pada area yang sesuai.

Sebagai contoh, kombinasi tanaman yang dapat dikembangkan bersama kopi dan kakao secara agrisilvikultur yaitu lada, wanga, cempaka, lontar, dan eboni. Terapan silvofisheri menggunakan kombinasi ikan sidat, betok , dan gabus dengan jeletung rawa atau nyatoh. Dalam silvofisheri model lain, udang windu, kepiting bakau, dan ikan bandeng dapat dikombinasikan dengan tanaman jenis perepat, api-api, dan bakau minyak. Strategi manajemen dan monitoring NKT-SKT dilakukan dalam bentuk model konservasi, restorasi dan produksi berkelanjutan yang fokus pada zona penyangga dan transisi dari Cagar Biosfer Lore Lindu.

Kajian ini bersifat menyeluruh (holistik) karena memadukan aspek bioekologis, hidrologis hingga sosial budaya. Khusus untuk kajian Survei Stok Karbon Tinggi (SKT) dilakukan dengan menggabungkan beberapa aspek, diantaranya, penilaian tutupan lahan dengan penginderaan jauh, pengambilan data vegetasi hutan hingga analisis alometrik karbon. Penilaian terhadap Nilai Konservasi Tinggi (NKT) mengacu kepada Panduan Identifikasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia (Konsorsium Revisi HCV Toolkit Indonesia, 2008), diformulasikan dengan beberapa dokumen panduan penilaian yang berlaku secara internasional. Sehingga, wajar jika penyusunan dokumen kajian ini berlangsung cukup lama dari September 2021 hingga Agustus 2022.

Nilai Konservasi Tinggi (NKT) adalah sebuah pendekatan untuk mengkaji nilai keanekaragaman hayati (NKT 1), ekosistem di tingkat lanskap (NKT 2), ekosistem/habitat langka dan terancam (NKT 3), jasa lingkungan penting (NKT 4), kebutuhan masyarakat tempatan (NKT 5), dan peninggalan budaya yang terdapat di suatu lanskap. NKT yang tinggi merupakan indikasi tingginya nilai biologi, ekologi, sosial atau budaya yang dimiliki sebuah kawasan. Adapun pendekatan Stok Karbon Tinggi (SKT) sendiri merupakan metode untuk membedakan antara hutan yang berharga untuk perlindungan dan hutan yang terdegradasi dengan nilai karbon dan keanekaragaman hayati rendah.

Latar belakang dari kegiatan ini adalah meningkatnya laju kerusakan hutan (deforestasi) dan penurunan jumlah areal hutan untuk pengembangan lahan pertanian atau perkebunan yang menjadi perhatian dunia internasional. Sehingga, kegiatan ini menjadi penting untuk memastikan nilai konservasi dan cadangan karbon tetap terjaga dan tuntutan pasar global terhadap produk yang bebas dari aktivitas perusakan hutan (penyebab deforestasi) dapat terpenuhi. Tentunya, dengan menjaga Nilai Konservasi Tinggi-Stok Karbon Tinggi (NKT-SKT) sesuai landasan yurisdiksi tujuan pengelolaan berkelanjutan dapat tercapai. Penilaian NKT-SKT di Cagar Biosfer ditarget menjadi prasyarat dalam perencanaan tata ruang untuk mendukung pengelolaan NKT-SKT.

Komoditas pertanian seperti kakao dan kopi telah memainkan peran penting bagi pembangunan pedesaan di beberapa wilayah di Pulau Sulawesi. Dalam hal ini, Provinsi Sulawesi Tengah sedang giat mengembangkan kedua komoditas tersebut. Tidak hanya sampai disitu, peningkatan nilai tambah produk juga menjadi perhatian sebelum diproses ke dalam rantai pasokan global, nilai tambah yang terbatas di negara-negara produsen akan dapat ditingkatkan.

Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH atas nama Pemerintah Jerman bekerjasama dengan Kementerian Pertanian Indonesia telah melakukan kajian jangka panjang sejak tahun 2020 hingga 2025 nanti. Mereka menggandeng PPLH IPB untuk melakukan kajian untuk mendukung program mereka di Cagar Biosfer Betung Kerihun, Kalimantan Barat dan Cagar Biosfer Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Program global bertajuk “Sustainability and Value Added in Agricultural Supply Chains” (SASCI+) ini merupakan inisiatif khusus “One World – No Hunger”. Guna menjamin keberlanjutan rantai pasokan pertanian terpilih di negara-negara mitra.[my]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *