Berkunjung Ke Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University, Zagreb University Paparkan Penggunaan Teknologi Pesawat Tanpa Awak Terkini
Teknologi di bidang UAS (Unmanned Aircraft Systems) termasuk didalamnya adalah yang selama ini kita kenal sebagai UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau lebih diumum dikenali sebagai drone di Indonesia semakin berkembang. Aplikasi teknologi UAS berkembang pesat di sejumlah Negara. Hal ini terungkap pada saat kunjungan delegasi dari Zagreb University yang diwakili oleh Prof. Dr. Sc. Zelco Bacic dan Dr. Zvonimir Nevistic. Keduanya merupakan dosen dan peneliti pada Fakultas Geodesi, yang datang melalui program visiting professor dan Erasmus+.
Dr. Zvonimir Nevistic pada kesempatan tersebut menjelaskan perbedaan antara UAS dan UAV. “Kalau berbicara UAV kita hanya membahas perangkat pesawat tanpa awak atau drone saja, akan tetapi kalau UAS lebih bersifat kompleks karena berkaitan dengan ekosistem pendukung ketika UAV dan drone akan digunakan termasuk pilot, teknologi, sensor dan jaringan untuk mengambil data dari pesawat tanpa awak yang diterbangkan”, jelas Zvonimir.
Kelebihan yang diperoleh dari penggunaan teknologi UAS dalam bidang pemetaan dan penginderaan jauh adalah data citra yang dihasilkan lebih detil jika dibandingkan dengan menggunakan citra dari satelit, penggunaan teknologi ini untuk keperluan survey juga dapat menekan biaya operasional. Pada keperluan penyelamatan pada lokasi bencana penggunaan UAS juga dapat mengurangi resiko bagi tenaga penyelamat pada daerah yang terkena bencana seperti, akses pada lokasi yang susah dijangkau manusia akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan teknologi UAV. “Bisa untuk mengantarkan makanan dan obat-obatan serta melihat skala bencana diawal dengan lebih cepat”, tambahnya.
Selain pada bidang kebencanaan, aplikasi teknologi UAV memiliki nilai penting dalam bidang manajemen infrastruktur, pertanian, kehutanan, dunia hiburan (entertainment), hingga keperluan militer. Ketika membahas mengenai pemanfaatan teknologi ini dalam bidang kehutanan dan pertanian cerdas, Zvonimir menekankan bahwa dalam bidang smart agriculture teknologi dibidang UAS digunakan untuk menilai kesehatan vegetasi (tanaman), hingga estimasi jumlah produksi (yield) pada saat panen. Adapun dalam bidang kehutanan teknologi ini dapat digunakan untuk monitoring tanaman pada hutan produksi, penilaian terhadap degradasi hutan, deteksi bencana kebakaran hutan, perhitungan klorofil dan cadangan karbon, dan lain sebagainya.
Kunjungan kedua peneliti dari Zagreb University tersebut disambut oleh pimpinan PPLH IPB yaitu Dr. Yudi Setiawan, M.Env.Sc selaku Kepala PPLH IPB dan Sekretaris Eksekutif Dr. Liyantono. Ikut hadir pada kesempatan tersebut staf dan peneliti PPLH IPB dari Program Penyusunan Jasa dan Konsultansi, Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Program Pendidikan dan Pelatihan dan Program Pemetaan Spasial dan Penginderaan Jauh.[HA]