Arsitektur Lanskap dan Kesehatan Lingkungan di Era New Normal
Adanya wabah pandemi corona (covid-19) yang memasuki Indonesia sejak Maret 2020 secara tidak langsung telah mengubah kebiasaan dan perilaku manusia. Kebiasaan work from home (WFH), belajar secara daring, dan karantina mandiri menyebabkan masyarakat merasa jenuh dan akhirnya dapat berdampak pada kesehatan mental. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) di sekitar masyarakat dapat menjadi oase di tengah jenuhnya proses karantina tersebut. Berangkat dari hal tersebut, pada 13 Juli 2020, PPLH IPB mengadakan acara 9th Series of Environmental Research Center IPB Webinar dengan judul “Arsitektur Lanskap dan Kesehatan Lingkungan di Era New Normal”.
Acara ini diisi oleh sambutan dari Kepala PPLH IPB Prof. Dr. Hefni Effendi, M.Phil dan dua orang narasumber. Topik tentang Green City, Koen (Taman), dan Covid-19 dibahas oleh Dr. Ir. Alinda F.M. Zain yang merupakan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Tokyo sekaligus ahli lanskap perkotaan. Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, M.S. yang merupakan Guru Besar Fakultas Pertanian IPB sekaligus dosen Departemen Arsitektur Lanskap IPB membahas tentang ekologi lanskap bagi kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat pada masa/pasca pandemi Covid-19. Dalam acara ini peneliti muda PPLH IPB, Prita Ayu Permatasari, S.P. bertindak sebagai moderator.
Acara ini merupakan webinar ke-9 yang diselenggarakan oleh PPLH IPB melalui aplikasi Zoom Meetings dan livestreaming pada kanal YouTube Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB. Antusiasme peserta dalam mengikuti acara cukup tinggi. Sebagian besar peserta berasal dari perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan rumah sakit. Sekitar 250 peserta mengikuti acara melalui aplikasi Zoom dan YouTube hingga akhir. Peserta yang mengikuti acara hingga selesai dan berpartisipasi dalam pengisian kuesioner berhak mendapatkan e-sertifikat dari panitia.
Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada peserta tentang peran penting ruang terbuka hijau (RTH) yang memiliki manfaat dalam kesehatan lingkungan maupun kesehatan masyarakat terutama di masa pandemi covid-19.
Manfaat untuk Masyarakat & Lingkungan
Kegiatan ini memiliki manfaat bagi masyarakat untuk memahami arti penting dari RTH dan ekologi lanskap untuk kesehatan. Dalam kegiatan ini, peserta juga dapat mengemukakan pendapat mereka mengenai manfaat pekarangan rumah bagi kehidupan sehari-hari.
Personil yang terlibat
Personil yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari pengisi sambutan, narasumber, moderator acara, serta tim administrasi. Personil tersebut adalah:
- Prof. Dr. Hefni Effendi, M.Phil (Pengisi sambutan)
- Dr. Alinda F. M, Zain, M.Si. (Narasumber)
- Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin (Narasumber)
- Prita Ayu Permatasari, S.P. (Moderator)
- Gatot Prayoga, S.Pi. (Administrasi)
- Andrian Rizaldy Azhar, S.Ds. (Administrasi)
SDGs yang Terkait
Beberapa SDGs (Sustainable Development Goals) yang terkait dalam kegiatan ini adalah:
- Goal 3: Good health and well being. Kegiatan memberikan informasi kepada peserta tentang fungsi RTH terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat di era pandemi.
- Goal 11: Sustainable Cities and Communities. Melalui penjelasan tentang pentingnya RTH di tengah permukiman masyarakat, para peserta diharapkan dapat memahami nilai penting dari perencanaan kawasan, khususnya perkotaan.
- Goal 13: Climate Action. Pemaparan mengenai nilai penting RTH juga secara tidak langsung memberikan informasi mengenai pengaruh RTH terhadap pengurangan risiko urban heat island.
- Goal 15: Life on Land. Keberadaan RTH berpengaruh nyata dalam menjaga ekosistem lingkungan baik vegetasi maupun satwa.