PPLH IPB Selesaikan Monitoring Pemulihan Ekosistem Mangrove di Bekasi, Karawang dan Kepulauan Seribu (Pantai Utara Jawa Bagian Barat)

PPLH IPB Selesaikan Monitoring Pemulihan Ekosistem Mangrove  di Bekasi, Karawang dan Kepulauan Seribu (Pantai Utara Jawa Bagian Barat)

Tim dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University telah menyelesaikan monitoring pemulihan ekosistem mangrove pada 26 September – 6 Oktober 2022, kegiatan ini dilakukan sebagai respon akibat tumpahan minyak pipa YYA-1 Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) pada tahun 2019. Kegiatan dilakukan di beberapa lokasi yaitu Bekasi, Karawang, dan Kepulauan Seribu. Personil yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Marfian Dwidima Putra, S.Pi., M.Si., (Koordinator Lapang), Muhammad Ramadhany, S.Ik., (Pilot Drone), serta Andani Mahardika Darmaputra, S.Hut., dan Fahmi Hamady, S.Hut., sebagai Asisten Peneliti Mangrove.

Menurut Marfian Dwidima Putra, selaku koordinator tim di lapangan, riset para peneliti telah banyak membuktikan bahwa vegetasi mangrove membantu mitigasi bencana abrasi. Hingga peningkatan hasil perikanan dari keberadaan ekosistem mangrove yang telah terbentuk tersebut. Disisi lain juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, karena adanya kegiatan pelibatan selama pemeliharaan. “Monitoring terakhir dari kewajiban pemulihan dari PHE ONWJ ini sudah sesuai surat arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dimana, pemantauan dilakukan minimal setahun 2 kali (per semester). Masyarakat mendukung upaya pemulihan lingkungan melalui program penanaman mangrove ini, bahkan nelayan ada yang sudah mulai mencari kepiting bakau di area penanaman mangrove itu”, jelas Marfian.

Tim temukan fenomena menarik

 Selama dua tahun, untuk jenis Rhizopora mucronata, perkembangan tinggi tanaman sudah ada yang mencapai 1,5 meter. Adapun untuk jenis Avicennia marina tingginya sudah lebih dari 2 meter. Ada hal menarik yang ditemukan oleh tim survey monitoring, dimana kemunculan jenis mangrove Avicennia marina pada area pengamatan terjadi secara alami. Keberadaan Rhizopora yang telah ditanam membuat perkembangan bibit pohon Avicennia menjadi menyebar dan pertumbuhan anakan menjadi maksimal. “Hanya kalau untuk avicennia, keberadaannya hasil trigger dari ditanamnya Rhizopora tadi. Ketika air laut surut, maka bakal biji atau buahnya api-api (Avicennia) tadi terperangkap pada tanaman Rhizopora (yang ditanam oleh tim), sehingga akhirnya tumbuh secara alami. Jadi setelah penanaman ada kejadian jenis mangrove lain ikut tumbuh secara alami”, tambah Marfian.

Kegiatan ini merupakan bentuk pengkayaan, menyulam ekosistem mangrove yang secara alami sudah ada. Kegiatan pemeliharaan dan penyulaman ini tidak hanya dilakukan Pokdarwis dan Pokwasmas setempat, pihak masyarakat secara umum di dekat lokasi juga terlibat dalam kegiatan ini. Kendala yang dihadapi di lapangan tentunya tetap ada. Seperti, pada saat dilakukan penanaman ternyata pada waktu yang sama lokasi yang direkomendasikan untuk dilakukan penanaman ternyata termasuk daerah project dari kementerian lain untuk normalisasi sungai. Karena ada persinggungan lokasi kegiatan, maka lokasi penanaman harus dipindahkan. Adapun kendala lain, dimana bibit propagul mangrove yang sudah ditanam rusak karena kondisi alam/cuaca sedang ekstrem.  Jadi, walaupun sudah dibuat perlindungan secara optimal ternyata kondisi alam ini lebih ekstrem dari yang diperkirakan. Misalnya ada gelombang tinggi, cuaca buruk, sehingga ada beberapa tempat yang lokasi penanamannya dipindah.

Ketua PPLH IPB University Dr. Yudi Setiawan, S.P., M.Env.Sc., mengapresiasi hasil yang telah diperoleh tim selama dua tahun pelaksanaan kegiatan. Berkat kerja keras dan kerja cerdas Tim PPLH IPB University yang mengawal kegiatan monitoring ini banyak hasil yang telah dicapai. “Tugas kita memang untuk terus mendampingi upaya-upaya pemulihan lingkungan yang dilakukan oleh mitra kerjasama kita, tentunya banyak pihak yang terlibat disini, lintas bidang keahlian, bekerjasama dalam tim yang solid”. [my]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *