5 Tim PPLH IPB Pantau 5 Daerah Aliran Sungai (DAS) di DKI Jakarta

5 Tim PPLH IPB Pantau 5 Daerah Aliran Sungai (DAS) di DKI Jakarta

Pagi itu, Selasa (16/8), sehari sebelum peringatan proklamasi kemerdekaan. Tim survei Kegiatan Pemantuan Kualitas Air Sungai Provinsi DKI Jakarta berangkat sekitar pukul lima pagi dari Bogor. Tim dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB University ini dibagi menjadi lima kelompok, bertugas mengukur dan mencatat data in-situ meliputi; kondisi fisik perairan (mencakup rona lingkungan sekitar) dan parameter kualitas air seperti suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan, dan kekeruhan. Parameter yang diukur juga mencakup parameter hidrologi, profil perairan sungai seperti lebar sungai, kedalaman, dan kecepatan arus serta pengukuran laju sedimentasi. Adapun parameter kimia dan mikrobiologi (data eksitu) dianalisis lebih lanjut di Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) DKI Jakarta.

Lokasi pemantauan meliputi lima wilayah administratif yaitu Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat, yang dilalui oleh lima Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu DAS Ciliwung, DAS Sunter, DAS Angke-Pesanggarahan, DAS Cakung, dan DAS Sentiong. Kegiatan pemantauan dilakukan pada 120 titik pemantauan di 23 jaringan sungai yaitu Sungai Ciliwung, Cipinang, Angke, Sekertaris, Sepak, Mookervart, Grogol, Sunter, Krukut, Cengkareng, Buaran, Petukangan, Jati Kramat, Kalibaru Barat, Kalibaru Timur, Kanal Timur, Cakung, Cideng, Mampang, Tarum Barat, Kamal, Pesanggrahan, dan Blencong. Berdasarkan wilayah administrasi, titik-titik pantau sungai tersebar di lima wilayah yaitu Jakarta Timur (37 titik), Jakarta Selatan (31 titik), Jakarta Barat (24 titik), Jakarta Utara (16 titik), dan Jakarta Pusat (12 titik). Provinsi DKI Jakarta dilalui beberapa aliran sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta, sistem ini sebagian hulunya berada di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Sistem aliran tersebut memiliki fungsi resapan, drainase, dan penahan intrusi air laut. Faktor anthropogenic (manusia) menjadi sumber permasalahan karena mengubah fungsi sistem sungai tadi menjadi tempat pembuangan air limbah domestik maupun industri.

Kegiatan pemantauan pada tahun 2022 ini diprakarsai oleh Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan, Bidang Pengendalian Dampak, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bekerja sama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University serta didukung oleh Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) DKI Jakarta, DLH DKI Jakarta. Kegiatan pemantauan kualitas air sungai ini dilakukan selama 4 (empat) periode dalam satu tahun. Hal ini sebagai bentuk keterwakilan musim yaitu musim hujan, dua musim peralihan, dan musim kemarau. Periode I (25 Februari – 4 April 2022), Periode II (12 Mei – 20 Juni 2022), Periode III (28 Juli – 30 Agustus 2022), Periode IV (8 September – 11 Oktober 2022). Pelaksanaan kegiatan pada Selasa (16/8) kemarin merupakan kelanjutan pemantauan pada Periode III tahun 2022. Sebelumnya, pada tahun 2021 kegiatan serupa juga telah terlaksana dengan baik antara DLH DKI Jakarta dan PPLH IPB. Kegiatan tahun ini, sebagai bukti kepercayaan DLH DKI Jakarta sebagai pemrakarsa terhadap kualitas pekerjaan dari tim PPLH IPB.

Tim PPLH IPB diketuai oleh Dr Liyantono, S.TP., M.Agr., selaku tenaga ahli bidang manajemen sumber daya air. Beliau juga merupakan Sekretaris Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University. Menurut Dr Liyantono, data time series yang dihasilkan selama proses pemantauan ini diharapkan menjadi dasar dalam melakukan analisis, evaluasi, serta penyusunan rekomendasi teknis dalam perumusan kebijakan pengelolaan sungai di Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan survei ini bukanlah perkara yang mudah, sehari sebelum pelaksanaan koordinator tiap tim bersama dengan Petugas Pengambil Contoh (PPC) air harus mempersiapkan alat survei, botol sampling, kalibrasi alat ukur, membuat peta lokasi tujuan survei untuk esok hari, berkoordinasi dengan pihak Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan DLH DKI Jakarta, serta mobilisasi peralatan ke dalam kendaraan operasional.

Pada saat pelaksanaan, koordinator tim perlu melakukan navigasi menuju ke lokasi sampling, melakukan pengamatan/observasi kondisi fisik air dan kondisi lingkungan sekitar, mengambil foto dokumentasi, mencatat hasil pengukuran ke dalam lembar berita acara, senantiasa berkomunikasi dengan tim lain, serta memastikan sampel yang akan dianalisis secara eksitu sampai ke Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) DKI Jakarta sampai tepat waktu (sebelum pukul 14.00). Petugas Pengambil Contoh (PPC) di lokasi harus sigap mengambil sampel air, teliti mengoperasikan instrumen (alat) dan mengukur kualitas air insitu, cermat melakukan pengukuran morfometrik sungai, hingga memperhatikan prosedur standar dalam mengemas wadah sampel yang telah terisi air.

Pada saat pelaksanaan, tim juga perlu tetap waspada dan memperhatikan aspek Health, Safety and Environment (HSE). Mengingat, pada beberapa titik di hulu Sungai Ciliwung (DAS Ciliwung) yang menjadi lokasi pemantauan yaitu di daerah Depok, Cijantung, dan Kramat Jati memiliki medan yang rawan bahaya karena jembatan gantung yang digunakan untuk mengambil titik tengah dari badan sungai sebagian dalam kondisi yang rapuh, pada titik di sungai tanpa jembatan, kontur pinggir sungai yang curam dan licin. Oleh sebab itu, tim sampling harus menggunakan peralatan keselamatan (body hardness). Pengukuran kecerahan sungai juga cukup sulit dilakukan karena pada sebagian titik sampling memiliki kondisi arus yang deras. Tim harus berhati hati, serta memastikan alat sampling tidak hanyut terbawa arus.

Hal menarik yang diamati oleh tim survei, ditengah hiruk pikuk Kota Jakarta, mereka masih bisa melihat sisi humanisme warga DKI Jakarta sekitar pinggiran kali atau sungai yang menjadi lokasi pengamatan. Beberapa kali tim mendapati warga dengan antusias melihat pelaksanaan sampling, membantu memberikan informasi keadaan kali atau sungai, hingga sukarela membantu tim yang sedang melakukan pengukuran dan pengambilan sampel.[my]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *