Prof. Hefni Effendi Sebagai Best Presenter pada International Conference for Fisheries and Marine Sustainability 2022

Prof. Hefni Effendi Sebagai Best Presenter pada International Conference for Fisheries and Marine Sustainability 2022

Tema paparan yang diusung oleh Prof. Hefni dalam international conference ini adalah hasil riset kerjasama antara PPLH IPB University dengan PHE ONWJ (Pertamina Hulu Energy Offshore West Java).  Materi yang dielaborasi adalah “Rapid assessment of marine plankton community structure during oil spill”.  Intinya berisi tentang penilaian cepat pengaruh insiden tumpahan minyak terhadap komunitas plankton di perairan pesisir.

Plankton yang diamati mencakup fitoplankton dan zooplankton.  Struktur komunitas diungkapkan dalam bentuk kelimpahan dan jumlah taksa (jenis) pada setiap stasiun pengamatan.  Sementara itu kestabilan komunitas diperlihatkan dengan indeks keanekaragaman Shannon-wiener, indeks equitability, dan indeks dominansi.  Di lain pihak untuk menelaah kemiripan antar stasiun pengamatan mengaplikasikan metode dendrogram klasterisasi. Sehingga diketahui stasiun mana saja yang memiliki kemiripan tinggi ditinjau dari struktur komunitas.  Pengkajian ini dilakukan ketika sedang terjadi tumpahan minyak di laut.  Jadi merupakan respon cepat dari PPLH IPB University dalam menilai sejauh mana struktur komunitas plankton terpapar atau terpengaruh oleh adanya insiden ini.

Secara penilaian cepat, tak tampak pengaruh yang berarti dari insiden ini terhadap komunitas plankton.  Hal ini berkaitan dengan sifat minyak yang mengapung di permukaan laut (karena berat jenis yang lebih kecil) dan terdampar di pantai oleh adanya arus, gelombang, dan pasang surut.  Sementara itu plankton hidupnya melayang di kolom air laut.  Ketika pengambilan sampel plankton dilakukan memang tak banyak tumpahan minyak yang mengapung di permukaan laut, karena langsung ditangani secara sungguh-sungguh dengan mengerahkan sejumlah petugas untuk melokalisir minyak mengapung tersebut.

Juga tidak ada indikasi satu jenis fitoplankton dan zooplankton yang mendominasi dikenal dengan istilah blooming, keragaman pun masih memperlihatkan kestabilan yang baik.  Juga tidak ada kejadian kematian massal plankton di laut.  Dari segi dendogram antar stasiun, juga memperlihatkan kemiripan yang relatif tinggi.  Namun demikian pengamatan struktur komunitas plankton ini akan dilakukan kembali beberapa waktu kemudian.

Pada ICOFIMS (International Conference for Fisheries and Marine Sustainability) yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran Bandung pada 18 Januari 2022, Prof Hefni hadir dengan membawa 2 mahasiswa sebagai presenter. Oleh panitia, Prof Hefni Effendi yang merupakan guru besar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Advisory Board pada PPLH IPB University ini ditetapkan sebagai the best presenter. Hal ini barangkali karena membawakan topik yang aktual dan kekinian, juga hasil kerjasama nyata antara universitas dan dunia usaha.

Kerjasama PPLH IPB University dengan perusahaan BUMN yang bergerak dibidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas (migas) ini dipayungi oleh sebuah kerjasama multidisplin yang mengkaji tentang pengaruh insiden tumpahan minyak di laut sebelah utara Karawang.  Adapun aspek yang diteliti tidak hanya menyangkut plankton yang hasilnya dipaparkan pada international conference ini.  Tapi berbagai aspek lingkungan meliputi ekosistem (mangrove, terumbu karang, padang lamun), perikanan tangkap khususnya one day fishing, perikanan budidaya (tambak udang intensif dan tradisional, tambak bandeng), kelompok poklahsar (pengolah dan pemasar produk perikanan), wisata pantai, kondisi lahan (pasir) di pantai, kualitas air, kualitas sedimen, kualitas udara, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. (27/2 HEF).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *